Sabtu, 20 Maret 2010

tugas minggu ke 6

Perubahan Bentuk dalam Arsitektur

Perubahan Bentuk terdiri dari :

1.Perubahan Dimensi

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengganti salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.

Contoh :

zaha-hadid-madrid2




2.Substractive (perubahan akibat pengurangan)

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan horizontal. Suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain.

Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.


Contoh :

56



3.Additive (perubahan akibat penambahan)

Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsur-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsur yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.

Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang sudah ada.

Contoh :

himmelblau1


sumber: X.Furuhito



Minggu, 07 Maret 2010

tugas minggu ke 5

Pencapaian ke Bangunan
suatu proses perjalanan (pendekatan) menuju suatu bangunan melalui suatu akses jalan yang telah disediakan.

ada 3 macamnya yaitu :

1. Pencapaian secara langsung


Suatu pencapaian yang mengarah langsung ke bangunan melalui sebuah jalan lurus yang segaris (hanya ada satu jalan utama) menuju kedepan bangunan tersebut.
contoh :























2. Pencapaian Secara Tersamar (Oblique)


Pencapaian yang mengarah pada bangunan yang dapat memperpendek atau memperpanjang akses jalan menuju bangunan tersebut (mempunyai banyak cabang). Sehingga menimbulkan kesan prespektif pada fasad dan bentuk bangunan.
contoh :




3. Pencapaian Secara Berputar (Spiral)


Suatu pencapaian yang mengarah pada bagunan dengan pola jalan memutar, pola biasanya digunakan untuk mengurangi gaya gravitasi pada kontur tanah yang curam serta mempertegas bentuk tiga dimensi bangunan.
contoh :